SANDINEWS.ID – Setiap tanggal 14 Februari, dunia identik dengan Hari Valentine, perayaan yang melambangkan cinta dan kasih sayang. Namun, di balik gemerlap perayaan romantis ini, ada berbagai hari penting lainnya yang juga diperingati di berbagai belahan dunia. Dari gerakan literasi hingga konservasi satwa, berikut beberapa peringatan menarik yang mungkin belum banyak diketahui!
Hari Valentine telah menjadi simbol kasih sayang, di mana banyak pasangan saling bertukar hadiah, cokelat, dan bunga. Namun, seiring waktu, perayaan ini berkembang menjadi momen untuk menunjukkan cinta dalam bentuk yang lebih luas—baik kepada keluarga, sahabat, maupun diri sendiri.
Banyak orang merayakan Valentine dengan cara yang lebih bermakna, seperti berbagi kebahagiaan kepada mereka yang membutuhkan atau sekadar menghabiskan waktu berkualitas bersama orang-orang terkasih.
Bagi para pencinta literasi, 14 Februari juga diperingati sebagai Hari Memberi Buku Internasional. Hari ini mengajak masyarakat untuk menyebarkan kecintaan terhadap membaca dengan cara menyumbangkan buku kepada anak-anak atau komunitas yang membutuhkan.
Sejak pertama kali diperingati pada tahun 2012, hari ini telah menginspirasi jutaan orang di lebih dari 44 negara untuk memberikan akses membaca yang lebih luas. Sebab, sebuah buku bisa membuka jendela dunia bagi mereka yang memiliki keterbatasan akses terhadap pendidikan.
Selain berbagi buku, Hari Pencinta Perpustakaan juga menjadi momen penting bagi mereka yang menyadari pentingnya keberadaan perpustakaan sebagai pusat literasi dan edukasi. Hari yang pertama kali dirayakan di Australia ini mendorong masyarakat untuk lebih aktif mengunjungi perpustakaan, sekaligus meningkatkan kesadaran akan peran penting perpustakaan dalam membangun masyarakat yang berpengetahuan luas.
Banyak perpustakaan di dunia mengadakan berbagai acara, mulai dari diskusi buku, pelatihan literasi digital, hingga lomba menulis, untuk menarik lebih banyak orang dalam gerakan literasi.
Di tengah perhatian terhadap kasih sayang antar manusia, hari ini juga menjadi pengingat untuk menyayangi sesama makhluk hidup, salah satunya Bonobo—primata cerdas yang memiliki banyak kesamaan dengan manusia.
Sayangnya, populasi bonobo semakin terancam punah akibat perburuan liar dan perusakan habitatnya di hutan hujan Kongo. Hari Bonobo Sedunia menjadi momen penting bagi aktivis lingkungan untuk mengampanyekan upaya konservasi dan perlindungan spesies ini.
Organisasi konservasi seperti Bonobo Conservation Initiative mengadakan berbagai kegiatan, termasuk kampanye kesadaran, penelitian, dan program perlindungan habitat, agar generasi mendatang masih dapat menyaksikan keberadaan bonobo di alam liar.
Di Amerika Serikat, 14 Februari juga diperingati sebagai Hari Donor Organ Nasional. Momentum ini menjadi ajakan bagi masyarakat untuk mempertimbangkan menjadi donor organ, sebuah keputusan yang bisa menyelamatkan banyak nyawa.
Banyak rumah sakit dan organisasi kesehatan memanfaatkan hari ini untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya donor organ. Setiap tahun, ribuan orang yang membutuhkan transplantasi organ mendapatkan kesempatan hidup berkat kepedulian para pendonor.
Di Lebanon, 14 Februari bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang kenangan terhadap seorang pemimpin besar, Rafik Hariri. Mantan Perdana Menteri Lebanon ini dibunuh dalam serangan bom mobil pada tahun 2005, sebuah peristiwa yang mengguncang politik negara tersebut.
Setiap tahunnya, masyarakat Lebanon mengenang Hariri dengan berbagai cara, seperti upacara penghormatan, diskusi politik, hingga kegiatan sosial. Warisan Hariri tetap hidup melalui berbagai proyek pembangunan dan pendidikan yang ia inisiasi semasa hidupnya.
Ternyata, 14 Februari tidak hanya tentang romansa, tetapi juga tentang berbagi ilmu, peduli lingkungan, dan menghargai jasa orang-orang yang telah berkontribusi bagi dunia. Jadi, di samping merayakan Hari Kasih Sayang, mengapa tidak menjadikan hari ini sebagai momen untuk berbagi dan peduli lebih luas? (Nov/Red)
Tinggalkan Balasan