SANDINEWS.ID, Buton Selatan – Tim SAR Gabungan kembali melanjutkan operasi pencarian hari kedua terhadap La Ode Muksin (52), seorang nelayan asal Desa Molona, Kecamatan Siompu Barat, Kabupaten Buton Selatan, yang dilaporkan terjatuh dari longboat saat memancing di perairan Siompu Barat. Jumat (14/2/2025).
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Kendari, Amiruddin A.S, menyampaikan, pencarian dimulai sejak pukul 07.00 WITA dengan membagi tim menjadi dua kelompok.
“Tim pertama menggunakan Rescue Boat (RB) 210 dan longboat nelayan untuk menyisir area seluas 12 NM², sementara tim kedua menggunakan rubber boat dan longboat nelayan untuk menyisir area seluas 6,94 NM²,” terang Amiruddin.
Amiruddin menyebutkan, dalam operasi ini, kondisi cuaca terpantau berawan dengan tinggi gelombang mencapai 1 meter dan kecepatan angin 6 KM/Jam dari arah utara.
Amiruddin menerangkan, kejadian ini bermula pada 12 Februari 2025, sekitar pukul 13.00 WITA, ketika La Ode Muksin pergi memancing dengan longboat di sekitar perairan Desa Molona, yang berjarak sekitar 1 NM dari bibir pantai.
“Namun, pada pukul 17.00 WITA, longboat miliknya ditemukan di perairan sekitar 2,52 NM dari lokasi biasa ia memancing. Sejak saat itu, pencarian dilakukan, namun hingga kini korban belum ditemukan,” imbuh Amiruddin.
Amiruddin menyampaikan bahwa timnya terus berupaya maksimal dalam pencarian ini dengan mengoptimalkan semua sumber daya yang ada.
“Kami telah mengerahkan berbagai unsur dan peralatan dalam operasi ini. Semoga dengan cuaca yang masih memungkinkan, kami dapat menemukan korban secepatnya,” ujarnya
Ia juga mengimbau masyarakat, khususnya nelayan setempat, untuk tetap waspada dan segera melaporkan jika menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Amiruddin bilang, Operasi SAR ini melibatkan berbagai unsur, termasuk Staf Operasi KPP Kendari, Rescuer Pos SAR Baubau, ABK RB 210, Pos TNI AL Baubau, BPBD Buton Selatan, PMI Baubau, nelayan setempat, dan keluarga korban. Sejumlah peralatan utama juga digunakan dalam operasi ini, seperti Rescue Car, RB 210, Rubber boat, Longboat nelayan, Aquaeye (alat pendeteksi di bawah air), Peralatan selam, Peralatan SAR dan evakuasi, serta peralatan komunikasi dan keselamatan lainnya.
“Tim SAR Gabungan akan terus melakukan pencarian hingga batas waktu operasi SAR yang telah ditentukan. Informasi terbaru mengenai perkembangan operasi akan segera disampaikan,” pungkasnya. (Nov/Red)
Tinggalkan Balasan