banner 728x90
6 Feb 2025 16:39 - 3 menit membaca

Kejati Sultra dan BPVP Sultra Gelar Pelatihan untuk Pelaku Tindak Pidana

Bagikan

SANDINEWS.ID, Kendari – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tenggara berkolaborasi dengan Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Sultra dalam program pelatihan keterampilan bagi pelaku tindak pidana pasca penyelesaian perkara. Program ini bertujuan membekali mereka dengan keterampilan agar dapat hidup mandiri melalui pendekatan keadilan restoratif.

banner 728x90

Penandatanganan nota kesepahaman ini dilakukan oleh Kepala Kejati Sultra, Dr. Hendro Dewanto, SH, MH, dan Kepala BPVP Sultra, Amran, ST, pada Kamis (6/2/2025). Acara tersebut turut dihadiri oleh pejabat utama Kejati Sultra dan diikuti oleh jajaran kejaksaan negeri se-Sultra melalui Zoom.

Restoratif, Bukan Sekadar Hukuman

Kajati Sultra Hendro Dewanto menegaskan bahwa program ini bukan hanya tentang menyelesaikan perkara hukum, tetapi juga memberikan peluang baru bagi para pelaku tindak pidana ringan.

“Banyak perkara yang sebenarnya bisa dibawa ke pengadilan, tetapi demi menjaga nilai-nilai kemanusiaan dan hubungan sosial, kasus-kasus tertentu diselesaikan melalui pendekatan restoratif. Dengan pelatihan ini, mereka tidak hanya bebas dari hukuman, tetapi juga mendapat bekal untuk hidup mandiri,” ujarnya.

banner 728x90

Ia menambahkan bahwa banyak tindak pidana ringan terjadi karena faktor ekonomi, seperti pengangguran atau konflik keluarga. Oleh karena itu, dengan membekali mereka keterampilan, diharapkan mereka dapat menghindari pelanggaran hukum di masa depan.

Namun, tidak semua pelaku tindak pidana otomatis dapat mengikuti program ini. Mereka harus menjalani asesmen terlebih dahulu untuk memastikan bahwa pelatihan yang diberikan sesuai dengan minat dan bakat mereka.

Pelatihan di 13 Kejuruan

Kepala BPVP Sultra, Amran, ST, menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan berbagai jenis pelatihan kepada peserta program ini.

“Kami memiliki 13 kejuruan pelatihan, mulai dari otomotif, tata kecantikan, bisnis manajemen, fashion technology, desain grafis, hingga pariwisata. Ini kesempatan bagi mereka untuk mendapatkan keterampilan baru dan menjadi lebih produktif,” katanya.

Beberapa bidang kejuruan yang tersedia di antaranya:

  • Otomotif: Perbaikan mobil, kendaraan ringan, sepeda motor, dan alat berat.
  • Tata Kecantikan: Pelatihan salon dan perawatan kecantikan.
  • Bisnis & Manajemen: Administrasi perkantoran, perhotelan, dan wirausaha.
  • Fashion Technology: Desain busana dan menjahit.
  • Desain Grafis & TIK: Pembuatan spanduk, operator komputer, dan teknisi jaringan.
  • Pariwisata: Pelatihan barista, housekeeping, dan restoran attendant.
  • Konstruksi & Teknik: Kejuruan bangunan, listrik, manufaktur, dan teknisi elektronik.

Durasi pelatihan berkisar antara satu hingga tiga bulan, tergantung kejuruan yang dipilih. Setelah menyelesaikan pelatihan, peserta diharapkan mampu mencari pekerjaan atau membuka usaha sendiri.

Langkah Awal Menuju Indonesia Emas 2045

Program ini menjadi yang pertama di Indonesia dalam mengintegrasikan pelatihan vokasi dengan pendekatan keadilan restoratif. Kejati Sultra dan BPVP Sultra berharap inisiatif ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam upaya membangun masyarakat yang lebih produktif dan inklusif.

“Dengan program ini, kami ingin memastikan bahwa pelaku tindak pidana ringan tidak hanya sekadar dibebaskan, tetapi juga diberdayakan. Ini adalah langkah kecil menuju Indonesia Emas 2045, di mana setiap individu memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi bangsa,” pungkas Hendro Dewanto. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *