SANDINEWS ID, SINGKAWANG – Sejarah kembali terukir di Kota Singkawang, Kalimantan Barat. Tjhai Chui Mie, perempuan Tionghoa pertama yang menjabat sebagai wali kota di Indonesia, kembali terpilih untuk periode keduanya. Kepercayaan masyarakat yang diberikan untuk kedua kalinya menunjukkan kepemimpinannya yang dinilai berhasil membawa perubahan bagi Singkawang.
Tjhai Chui Mie memulai karier politiknya sebagai anggota DPRD Kota Singkawang dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P). Pada Pilkada 2017, ia mencalonkan diri sebagai wali kota berpasangan dengan Irwan dan berhasil meraih kemenangan. Kepemimpinannya di periode pertama dikenal dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, peningkatan sektor pariwisata, dan memperkuat toleransi antar-etnis.
Sebagai pemimpin di kota yang dikenal dengan populasi Tionghoa terbesar di Indonesia, Tjhai Chui Mie memainkan peran penting dalam menjaga keberagaman dan keharmonisan masyarakat.
Di bawah kepemimpinannya, Singkawang mendapat pengakuan sebagai Kota Paling Toleran di Indonesia, berdasarkan survei Setara Institute. Ia juga mengembangkan sektor pariwisata dengan menjadikan Festival Cap Go Meh sebagai ikon budaya yang menarik wisatawan lokal maupun internasional.
Selain itu, Tjhai Chui Mie aktif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan kebijakan-kebijakan yang berfokus pada pembangunan ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.
Di periode keduanya, Tjhai Chui Mie menghadapi tantangan lebih besar, terutama dalam pemulihan ekonomi pasca-pandemi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ia berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur, memperkuat sektor UMKM, dan menjaga Singkawang sebagai kota yang ramah bagi semua etnis dan agama.
Dengan terpilihnya kembali, Tjhai Chui Mie tidak hanya membuktikan kualitas kepemimpinannya, tetapi juga membuka jalan bagi perempuan dan etnis minoritas untuk berkiprah di dunia politik Indonesia.(Nov/Red)
Tinggalkan Balasan