Dorong Kemandirian Ekonomi, La Ode Harlan Sadia Bentuk Kelompok Usaha di Lawa

SANDINEWS.ID, MUNA BARAT – Masyarakat Kecamatan Lawa kini punya peluang lebih besar untuk mandiri secara ekonomi. Anggota DPRD Muna Barat, La Ode Harlan Sadia, mengambil langkah nyata dengan membentuk Kelompok Usaha Bersama (KUB) sebagai solusi untuk memperkuat industri rumahan dan UMKM di wilayah tersebut.

Tak sekadar wacana, enam kelompok usaha dari empat desa dan dua kelurahan langsung disahkan melalui notaris dengan biaya pribadi La Ode Harlan. Masyarakat hanya perlu menyusun struktur organisasi kelompok dan menyiapkan sumber daya yang akan dikelola.

Baca Juga
Musprov FORKI Sultra ke-VII Tetapkan La Ode Daerah Hidayat sebagai Ketua Umum

“Ini bukan hanya soal membentuk kelompok usaha, tapi bagaimana kita bisa memanfaatkan potensi lokal untuk memenuhi kebutuhan sendiri, khususnya dalam menyambut program nasional seperti Makan Bergizi Gratis (MBG),” ujar La Ode Harlan, Kamis (13/2/2025).

Menurutnya, program MBG yang akan segera berjalan bisa menjadi peluang besar bagi masyarakat. Namun, jika tidak ada kesiapan, justru daerah lain yang akan menikmati dampaknya.

“Jangan sampai anggaran MBG ini hanya mengalir ke luar daerah karena kita tidak siap. Padahal, kita punya potensi untuk memasok sendiri kebutuhan seperti telur, sayur, dan beras. Dengan adanya KUB, kita bisa mendorong swasembada pangan lokal dan menggerakkan ekonomi masyarakat,” tegasnya.

Baca Juga
Gubernur Sulawesi Tenggara Resmikan Terminal Tipe B Lacaria di Kolaka Utara

Tak hanya membentuk kelompok usaha, La Ode Harlan juga memastikan KUB ini menjadi dasar dalam memperjuangkan anggaran. Baik melalui APBD Kabupaten, APBD Provinsi, hingga APBN, ia berkomitmen agar program ini mendapat dukungan penuh. Jika tidak terakomodasi, usulan tersebut bisa masuk dalam Pokok Pikiran (Pokir) DPRD.

Dalam reses ini, masyarakat juga menyampaikan berbagai aspirasi lain, seperti pembangunan jalan usaha tani, pengadaan bibit sapi, sumur bor, dan tenda jadi. Namun, La Ode Harlan mengingatkan bahwa tidak semua usulan dapat direalisasikan melalui dana Pokir DPRD, sehingga penting untuk mengajukan program dalam Musrenbang dari tingkat desa hingga kabupaten.

“Kami di DPRD akan memastikan bahwa usulan yang menjadi prioritas dapat diperjuangkan dan benar-benar memberikan manfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.

Dengan langkah strategis ini, La Ode Harlan Sadia tidak hanya menampung aspirasi, tetapi juga menghadirkan solusi konkret agar masyarakat Lawa tidak hanya jadi penonton, melainkan pemain utama dalam pertumbuhan ekonomi daerah. (Nov/Red)