banner 728x90
17 Feb 2025 11:17 - 2 menit membaca

Tragedi di Laut Siompu Barat: Nelayan yang Hilang Ditemukan Tak Bernyawa

Bagikan

SANDINEWS.ID, Buton Selatan – Setelah empat hari pencarian tanpa henti, harapan untuk menemukan Laode Muksin (52), nelayan asal Desa Molona, akhirnya pupus. Nelayan yang sebelumnya dilaporkan hilang saat memancing di perairan Siompu Barat ditemukan dalam keadaan meninggal dunia oleh warga Desa Lalole, sekitar 4,44 mil laut dari lokasi terakhirnya diketahui.

banner 728x90

Senja yang seharusnya membawa ketenangan berubah menjadi momen penuh duka ketika kabar ditemukannya korban diterima oleh tim SAR pada hari Minggu (16/2/2025) pukul 18.00 WITA. Dengan hati berat, tim segera bergerak untuk mengevakuasi jenazah ke rumah duka, menyerahkannya kepada keluarga yang sejak awal menanti dengan penuh kecemasan.

Diberitakan sebelumnya, Laode Muksin dilaporkan hilang sejak 12 Februari 2025, saat ia pergi memancing menggunakan longboat di perairan Desa Molona. Kapalnya ditemukan dalam kondisi kosong sekitar 2,52 mil laut dari titik ia biasa melempar kail, memicu operasi pencarian besar-besaran oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS) Kendari, dibantu berbagai unsur SAR, termasuk TNI AL, Polsek Siompu, BPBD Buton Selatan, PMI Baubau, dan nelayan setempat.

Kepala KPP Kendari, Amiruddin A.S., menyampaikan rasa duka mendalam atas musibah ini.

banner 728x90

Kami telah berupaya maksimal dalam operasi pencarian selama empat hari terakhir, bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menemukan korban. Namun, takdir berkata lain. Kami turut berduka cita dan berharap keluarga korban diberikan ketabahan dalam menghadapi cobaan ini,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan masyarakat, khususnya para nelayan, untuk selalu mengutamakan keselamatan saat melaut.

Kami mengimbau para nelayan untuk selalu memakai alat keselamatan seperti life jacket serta memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut. Keselamatan adalah hal utama yang harus diutamakan,” tambahnya.

Amirudin menerangkan, pencarian yang berlangsung selama empat hari penuh tantangan. Gelombang yang mencapai satu meter dan angin berkecepatan 8 km/jam dari arah barat laut menjadi kendala tersendiri bagi tim penyelamat. Namun, semangat untuk menemukan korban dalam keadaan hidup terus membakar tekad tim SAR dan relawan yang terlibat.

Namun, takdir berkata lain. Saat Laode Muksin akhirnya ditemukan, bukan lagi sebagai seorang pencari nafkah yang kembali kepada keluarganya, melainkan sebagai sosok yang telah berpulang.

Dengan ditemukannya korban, operasi SAR secara resmi dinyatakan selesai dan ditutup. Semua unsur yang terlibat dikembalikan ke satuannya masing-masing, membawa pulang kisah yang sarat dengan perjuangan dan kepedihan.

Laut telah mengambil satu nyawa lagi, meninggalkan isak tangis di bibir pantai dan kesedihan yang mendalam bagi keluarga serta masyarakat setempat.

Laode Muksin mungkin telah tiada, tetapi namanya akan selalu dikenang sebagai nelayan tangguh yang laut adalah hidupnya,” tutup Amiruddin. (Nov/Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *